Mitra Berdaya – Kata Audit mungkin bukan menjadi frasa asing bagi publik, mengingat sering munculnya kata-kata tersebut di berita seperti saat KPK mengaudit di suatu institusi, dsb. Namun, untuk mengenal lebih dekat tentang definisinya, perlu dilakukan penjelasan lebih detail. Pada intinya, proses ini menjadi sebuah alur untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh dalam sebuah institusi.
Pengawasan ini menjadi sebuah proses untuk memberikan saran dan masukan bagi sebuah institusi supaya mengetahui bagian mana yang perlu diperbaiki dan lebih dioptimalkan. Untuk mencapai tujuannya, tindakan ini dilakukan oleh pihak eksternal maupun internal namun dengan syarat wajib menjunjung independensi dan ketidakberpihakan supaya penilaian diberikan secara obyektif.
Baca juga : Ikuti Langkah Ini Untuk Antisipasi dan Penanggulangan Kejahatan Siber
Jenis Audit dan Praktik Penerapannya
- Audit Sistem Informasi
Ditujukan untuk menjadi pengawas institusi yang bertugas untuk menilai efektif tidaknya mereka dalam melindungi sistem informasi dan kerahasiaan data.
- Audit Kepatuhan
Ditujukan untuk memeriksa institusi agar mematuhi regulasi supaya dalam prakteknya tidak melanggar hukum. Regulasi yang dimaksud seperti Undang-undang, Peraturan Presiden, maupun Peraturan Menteri.
- Audit Finansial
Proses ini mengawasi secara penuh akurasi keuangan antara data dengan fakta lapangan, adanya tindak suap maupun korupsi akan terlacak dengan melakukan proses ini.
- Audit Operasional
Proses ini mengawasi apakah prosedur mereka sejalan dengan visi dan misi institusi, memberikan masukan terhadap poin-poin yang memerlukan perbaikan, dan memberikan koreksi untuk memperbaiki kesalahan.
- Audit Gabungan
Bertujuan untuk menilai keefektifan praktik organisasi. Proses ini memeriksa, memberikan koreksi terhadap bidang yang membutuhkan perbaikan, dan mengoptimalkan pengelolaan risiko.
- Audit Administratif
Dilakukan untuk mengevaluasi fungsi administratif, termasuk didalamnya SDM, praktek pengadaan anggaran, dan legalitas hukum institusi. Proses ini mengawasi keefektifan visi dan misi institusi.
- Audit Eksternal Pihak Ketiga
Pengawasan ini ditujukan untuk memeriksa kekuatan jaringan termasuk didalamnya kemampuan jaringan tersebut dalam menjaga keamanan data sensitif dan kepatuhan dalam mematuhi kontrak kerja berikut syarat dan ketentuan yang berlaku.
- Audit Penipuan
Pengawasan ini membantu institusi mendeteksi dan mencegah terjadinya praktik suap, korupsi, maupun transaksi gelap lainnya. Dalam praktiknya, proses ini menganalisa alur keluar masuk dana dalam setiap transaksi, mengidentifikasi kejadian anomali, dan memberantas potensi kecurangan lainnya.
- Audit Forensik Perangkat Digital
Proses ini ditujukan untuk mengawasi dan meneliti perangkat digital untuk mendeteksi adanya ancaman kejahatan siber. Dalam praktiknya, proses ini memeriksa secara menyeluruh tentang perangkat digital yang digunakan untuk menjaga keaslian bukti digital.
- Audit Fungsional
Ditujukan pada hasil institusi, seperti contoh aplikasi. Secara teknis, proses ini akan menilai dan evaluasi terhadap apakah aplikasi tersebut tidak melanggar peraturan seperti contoh keseriusan menjaga data pribadi, mendeteksi adanya masalah penggunaan, dan memberikan masukan untuk perbaikan.
Kesimpulan
Setelah mengetahui jenis dan praktik pengawasan dalam suatu institusi, tentu dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini dapat membantu institusi dalam meningkatkan layanannya. Adanya proses pengawasan ini memberikan pandangan baru, saran, serta masukan untuk memperbaiki yang perlu lebih ditingkatkan.
Apabila Anda ingin melakukan Audit, Anda dapat menghubungi kami disini. PT Mitra Berdaya Optima juga melayani konsultasi, pelatihan, dan sertifikasi standar ISO untuk meningkatkan perusahaan Anda.