Mitra Berdaya – Apabila perangkap tradisional berupa jaring, maka dinamika zaman membawa manusia kepada perangkap tersistem berupa tautan dalam layar yang berdampak pada pencurian data dan penguasaan sistem oleh orang lain. Ransomware menjadi perangkap yang dimaksud, dengan hanya menekan tautan, perangkat lunak korban dapat terkena dampak.
Ransomware merupakan sebuah virus yang menyerang komputer melalui file yang telah diubah oleh Hacker atau pelaku kejahatan siber. Komputer maupun perangkat lunak yang telah terenkripsi akan tersandera dan dapat dikendalikan dari jarak jauh, umumnya modus pelaku adalah meminta uang tebusan.
Baca juga : Kejahatan Siber Beserta Cara Antisipasi Sampai Penanggulangan
Teknis Ransomware Dalam Menguasai Perangkat Lunak
Tidak berbeda jauh dengan phising, kejahatan ini bermula saat korban terperangkap pada satu tautan maupun file yang telah diubah oleh pelaku melalui pemrograman. Pengguna internet yang tidak sadar maupun yang tidak mengetahui bahwa file tersebut telah terafiliasi oleh program Hacker.
File yang telah diprogram mereka kemudian akan mulai menjangkit setiap sudut perangkat lunak dan akan dikendalikan dari jarak jauh. Sebagai contoh, situs website yang telah terjangkit akan diubah dan akan membuat tulisan-tulisan yang tidak senonoh, khususnya pada perangkat lunak yang terhubung dengan akun media sosial.
Contoh korban kasus Ransomware yang kerap kali terjadi adalah Instansi Pemerintahan. Melalui celah dalam sistem, pelaku berhasil mendapatkan akses jaringan dan tidak jarang pula sampai pada mencuri data atau bahkan membajak akun media sosial instansi terkait untuk kemudian menyebarkan berita atau unggahan dengan kata tidak senonoh. Untuk menyelesaikan sengketa kedua pihak, pelaku meminta sejumlah uang dengan satuan kripto supaya identitas mereka tidak terlacak.Apabila mencapai mufakat, pelaku akan mengembalikan situs ataupun melepaskan program yang telah mereka retas. Namun, pengembalian tersebut tidak menjamin keamanan sepenuhnya pasca virus yang disebarkan melalui file yang diubah. Oleh karenanya, perangkat yang telah terinfeksi harus diganti supaya steril dan terbebas dari ancaman.
Langkah-langkah Mengatasi Ransomware
Ancaman siber seperti ini dapat mengincar siapa saja, namun disisi lain dapat diatasi dan dihindari. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi Ransomware antara lain :
- Mempersiapkan Data Cadangan
Untuk menghindari maupun untuk menjadi evaluasi tindak kejahatan siber ini, dapat dilakukan dengan membuat data cadangan yang tidak terhubung dengan internet ataupun diletakkan ke perangkat maupun brankas dalam jaring yang aman.
- Rutin Melakukan Pembaruan Sistem
Pembaruan sistem akan memberikan perubahan pada tatanan sistem dalam perangkat lunak sehingga akan mengecoh Hacker yang kemungkinan sedang mencari celah untuk meretas. Oleh karena itu, pembaruan rutin disarankan untuk menghindari risiko Ransomware.
- Memasang Aplikasi Antivirus Pada Perangkat Lunak
Pemasangan aplikasi Antivirus dalam sebuah perangkat lunak dapat membantu proses identifikasi ancaman. Fitur tersebut kemudian akan membantu sistem untuk melakukan restorasi apabila terindikasi terkena ancaman siber ini.
- Waspada Ketika Mengunduh File
Seperti yang sudah dijelaskan, kejahatan Ransomware terjadi ketika mengunduh atau menekan tautan maupun file yang telah diprogram oleh Hacker. Untuk menghindari kejadian tersebut, kewaspadaan sebelum mengunduh file perlu ditingkatkan.
- Waspada Ketika Membuka Email
Selain di jagat internet, tidak jarang Hacker turut mengumpan melalui surat elektronik atau email. Modus yang kerap kali digunakan adalah mengirimkan file yang dibungkus dalam judul yang menarik, seperti undangan pernikahan ataupun file lainnya.
- Membatasi Fitur Sharing File
Wadah file dalam jaringan internet seperti Google memberikan kebebasan bagi penggunanya untuk menentukan kepada siapa mereka akan membagikan file. Untuk menghindari ancaman serupa, perlu adanya pembatasan akses supaya tidak adanya celah untuk dijadikan sumber kejahatan siber.
Kesimpulan
Ransomware menjadi virus dengan menargetkan perangkat lunak. Kejahatan ini terjadi dengan memanfaatkan kelalaian pengguna internet saat mengunduh file maupun menekan tautan yang telah diprogram, setelahnya perangkat lunak dapat dikendalikan dari jauh. Untuk menghindari kejahatan serupa terjadi, dapat ditempuh melalui beberapa langkah antara lain mencadangkan data, lebih waspada saat mengakses internet, dan tidak sembarangan dalam membuka atau mengakses sebuah jaringan.